------0 What is Report. ?? o-------

Now we move on to a new kind of text. It’s called REPORT TEXT. Kalau nanti kalian perhatikan, REPORT TEXT ini hampir mirip dengan DESCRIPTIVE TEXT. Kedua teks tesebut sama – sama berfungsi untuk mendeskripsikan. Tapi, tetep aja kedua teks tersebut berbeda. Biar tahu perbedaannya, let’s take a look at the example below!

REPORT TEXT


GENERIC STRUCTURE

Eagles are large birds of prey which mainly inhabit Eurasia and Africa. Outside these two areas, just two species (the Bald and Golden Eagles) can be found in North America - (north of Mexico), a few species in Central and South America, and three others in Australia.

General Classsification
Eagles are differentiated from other birds of prey mainly by their larger size, more powerful build, and heavier head and bill. Even the smallest eagles, like the Booted Eagle (which is comparable in size to a Common Buzzard or Red-tailed Hawk), have relatively longer and more evenly broad wings, and more direct, faster flight. Most eagles are larger than any other raptors apart from the vultures. Like all birds of prey, eagles have very large powerful hooked beaks for tearing flesh from their prey, strong legs, and powerful talons. They also have extremely keen eyesight to enable them to spot potential prey from a very long distance. This keen eyesight is primarily contributed by their extremely large pupils which cause minimal diffraction (scattering) of the incoming light.

Description

Yap, setelah lihat contoh diatas, jadi tahu khan ya perbedaan antara REPORT dan DESCRIPTIVE text. Perbedaan yang jelas terlihat adalah GENERIC STRUCTUREnya. Seperti kital ihat dalam contoh, REPORT TEXT mempunyai struktur sebagai berikut

1. General Classification: tells what the phenomenon under discussion is ( Pernyataan secara umum yang menjelaskan tentang objek yang dideskripsikan. Keterangan, dan klasifikasinya).
2. Description : tells what phenomenon under discussion is like in terms of parts, qualities, habits, or behaviors (if living) or uses (if non-natural) (Memberikan penjelasan tentang hal yang dideskripsikan. kalau hal yang dideskripsikan merupakan benda hidup maka bisa dideskripsikan bgian – bagiannya, kualitasnya, kebiasaanya, atau perilakunya. Kalau benda mati maka yang dideskripsikan adalah kegunannya)

Secara jelas, perbedaan antara REPORT dan DESCRIPTIVE adalah STRUKTURnya seperti yang kita lihat diatas. Tapi ada perbedaan yang lebih signifikan antara kedua teks tersebut. Seperti dalam contoh, kita melihat bahwa REPORT mendeskripsikan suatu hal yang umum. Dari contoh diatas, kita melihat bahwa yang dideskripsikan adalah EAGLES secara umum. REPORT tidak mendeskripsikan sesuatau hal yang spesifik. Nah, DESCRIPTIVE adalah teks yang mendeskripsikan sesuatu secara khusus. Seperti contoh dalam teks DESCRIPTIVE kemarin, Golden Gate adalah hal yang khusus, tidak seperti EAGLES yang dijelaskan secara umum. Ok, setelah kita melihat GENERIC STRUCTURE dari teks ini sekarang kita akan lihat COMUNICATIVE PURPOSE dari teks REPORT yaitu : To describe the way things are with reference to a range of natural, man – made and social phenomenon in our environment. (Menyampaikan informasi tentang sesuatu, apa adanya, sebagai hasil pengamatan. Yang dideskripsikan dapat meliputi gajala alam, lingkungan, benda buatan manusia, atau gejala-gejala sosial). Next, kita akan lihat LEXICOGRAMMAR FEATURES dari teks REPORT ini. Berdasar contoh teks REPORT diatas, maka LEXICOGRAMMAR FEATURES teks ini adalah sebagai berikut :

a. Focus on generic participants (Fokus pada hal yang dideskripsikan secara umum)

b. Use of Present Tense (Unless extinct) (Pengunaan Present Tense kecuali kalau benda itu sudah punah)

Ok, itu adalah salah satu contoh dan pembahasan tentang REPORT TEXT. If you still have things to ask, feel free to write your questions on the comment. I’ll be happy to answer them. Goodbye. Gbu.

Frm http://kbs.jogjakota.go.id/arsip.php?pelajaran=2&kelas=11&media=&kriteria=

REPORT TEXT

Jenis teks Report berfungsi memberikan deskripsi tentang ciri-ciri umum dari suatu jenis benda, hidup ataupun mati. Teks ini berbeda dengan teks Deskripsi, yang fungsinya memberikan uraian tentang suatu benda tertentu dan tidak dimaksudkan untuk menjeneralisasi.
FUNGSI SOSIAL

Tujuan penulis untuk menulis report text dapat dilihat dari pandangan beberapa ahli diantaranya:

* to inform (Hardy dan Klarwein, 1990)
* to provide information about natural and non-natural phenomena (Hammond, dkk., 1992)
* to document, organize and store factual information on a topic … classify and describe the phenomena of our world … about a whole class of things … [not about] one specific thing … about living things like plants and animals, and non-living things like phones, bikes, or oceans. (Derewianka, 1990)
* to describe the way things are, with reference to a range of natural, man-made and social phenomena in our environment (Gerot dan Wignell, 1994)
* to describe the way things are, with reference to a whole range of phenomena, natural, synthetic and social in our environment (Callaghan dan Rothery, 1988)

Kalau Anda perhatikan dengan cermat, berikut ini adalah unsur-unsur kegunaan yang dapat disarikan dari berbagai pernyataan di atas.

· to provide factual information

· natural and non-natural phenomena

· whole class of things

· to classify

· to describe

Bacalah dengan seksama kedua contoh Report berikut ini. Untuk itu, pelajari dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut ini, tentang masing-masing teks tersebut.

1. Is it about something factual or fictional? What is it?

2. Does it describe a natural or non-natural phenomena?

3. Is it about a specific kangaroo or kangaroos in general?

4. To which class does the kangaroo belong?

5. How is it described here?

What is a kangaroo?

A kangaroo is an animal found only in Australia, although it has a smaller relative, called a wallaby, which lives on the Australian island of Tasmania and also in New Guinea.

Kangaroos eat grass and plants. They have short front legs, but very long, and very strong back legs and a tail. These they use for sitting up on and for jumping. Kangaroos have been known to make forward jumps of over eight metres, and leap across fences more than three metres high. They can also run at speeds of over 45 kilometres per hour.

The largest kangaroos are the Great Grey Kangaroo and the Red Kangaroo. Adults grow to a length of 1.60 metres and weigh over 90 kilos.

Kangaroos are marsupials. This means that the female kangaroo has an external pouch on the front of her body. A baby kangaroo is very tiny when it is born, and it crawls at once into this pouch where it spends its first five months of life.

Text Source: Peter Haddock Ltd., Ref.083

o---Text Report ---o

4. Report (Laporan Hasil Pengamatan)
Tujuan Komunikatif Teks (Communicative Purpose)
Menyampaikan informasi tentang sesuatu apa adanya, sebagai hasil pengamatan sistematis atau analisis. Sesuatu yang dapat dideskripsikan dapat meliputi gejala alam, lingkungan benda buatan manusia, atau gejala-gejala sosial. Deskripsi sebuah teks report dapat berupa simpulan umum, misalnya ikan paus termasuk binatang mamalia karena ikan tersebut melahirkan anaknya. Untuk membuat laporan semacam ini, siswa perlu mengamati dan membandingkan ikan paus dengan binatang lainnya yang memiliki ciri-ciri yang sama. Siswa dapat mencoba membuat teks laporan tentang, misalnya rumah sangat sederhana, warung tegal, sekolah, rumah sakit, dsb.
a. Struktur Teks (Text Structure)
 Pernyataan umum yang menerangkan subjek laporan, keterangan dan klasifikasinyaTujuan Kegiatan
 Deskripsi
b. Ciri kebahasaan menggunakan:
 General nouns, seperti Reptil in Comodo Island, dsb.
 Relating verbs untuk menjelaskan ciri, misalnya reptile are scaly animal (ciri ini berlaku untuk semua reptilia),dsb.
 Section verbs dalam menjelaskan perilaku, misal lizards cannot fly, dsb.
 Present tense untuk menyatakan suatu yang umum, misalnya komodo dragon usually weigh more than 160 kg, dsb.
 Istilah tekhnis, misalnya water contains oxygent and hydrogen, dsb.
 Paragraf dengan topic sentences untuk menyusun sejumlah Informasi.
c. Contoh teks Report




Pernyataan tentang subjek laporan

Deskripsi
The white pelican is one of the most succesful fish eating birds.

The success is largely due to its command hunting behavior. A group, perhaps two dozen birds, will gather in a curved src some distance off shore. The bird then begin to move forward towards the shore, beating the water furiously with their wings, driving the fish before them
When the water is shallow enough for the bird to reach the fish, the formaion breaks up as each dips its bill into the water to scoops up its meal. As the bird lifts its head, the water drains from its bill leaving the fish which are then swallowed Pelicans are among the oldest group of birds. Fossils of this genus have been found dating back 40 million years.

PROFIL Persebaya Surabaya

Berdiri: 18 Juni 1927
Alamat: JL Karanggayam No 1, Surabaya
Telepon : (031) 5032250
Faksimile: (031) 5024955
Ketua Klub: Saleh Ismail Mukadar
Stadion: Gelora 10 November Tambaksari, Surabaya.

Sejarah Singkat

Persatuan sepakbola Surabaya atau lebih populer dengan sebutan Persebaya adalah klub sepakbola profesional yang berkedudukan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Saat ini, tim berjuluk Bajul Ijo yang juga
dikenal dengan julukan Gren Force adalah salah satu tim kontestan divisi utama, kompetisi sepekbola level kedua di tanah air.

Seperti yang tercatat dalam sejarah, klub ini didirikan Paijo dan M Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, tim ini bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub sepakbola bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB) yang berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.

Pada 19 April 1930, SIVB bersama VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta), turut memprakarsai lahirnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. Di mana, SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili M Pamoedji.

Setahun kemudian, kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final pada kompetisi yang digelar pertama kali itu pada 1938. Sayang di babak final, SIVB harus mengakui keunggulan VIJ Jakarta dan harus puas menjadi runner-up. Meski demikian, kiprah SIVB di kancah sepakbola nasional mulai dikenal luas.

Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah warga pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa, melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan Persis Solo. Karena tuntunan zaman, pada 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.

Pada 1960, nama Persibaja kembali diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepakbola Surabaya) yang terus digunakan sampai saat ini. Di pentas perserikatan, prestasi Persebaya terbilang istimewa. Bahkan karena itu, tim kebanggaan warga Kota Surabaya ini mampu tampil sebagai salah satu "raksasa" di era Perserikatan, bersama PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.

Tercatat dua kali Persebaya menjadi jawara pada musim kompetisi 1978 dan 1988, serta delapan kali menduduki peringkat kedua pada 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1981, 1987, dan 1990. Persebaya bahkan terus menjaga prestasi gemilang ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Di mana Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada 1997 dan 2005.

Bahkan atas prestasi ini, Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang meraih dua kali juara Liga Indonesia. Meski demikian, pasang surut dalam prestasi juga dialami tim ini dalam perjalanan menapaki kompetisi. Terutama saat terdegradasi di divisi satu pada musim kompetisi 2005. Untungnya, hal itu langsung ditebus dengan meraih gelar juara kasta kedua kompetisi sepakbola nasional kala dan kembali promosi di divisi utama pada musim berikutnya.

Selain itu, catatan kelam juga mewarnai perjalanan tim ini. Tepatnya saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah dari Persipura Jayapura dengan skor telak 12-0. Hal tersebut dilakukan sebagai taktik untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian mereka ke final kompetisi perserikatan.

Taktik ini memang terbukti ampuh meski melanggar nilai-nilai sportivitas. Sebab Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan kala itu setelah di babak pamungkas sukses mengalahkan PSMS 3 - 1. Tidak cukup sampai di situ, pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang yang berbuntut pada pengurangan nilai. Akibatnya, Persebaya harus kembali turun tahta di divisi satu.

Dan tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 2005, Persebaya kembali menggemparkan pentas sepakbola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar karena tidak terima dengan keputusan wasit. Atas tindakannya untuk mundur itu, memupuskan harapan dua tim yang berpeluang ke final, yakni PSIS Semarang dan PSM Makassar. Persebaya pun kembali menuai sanksi berupa skorsing 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Tapi berkat pendekatan yang dilakukan kepada pengurus PSSI, skorsing itu pun diubah dengan degradasi ke divisi satu.

Meski dalam perjalanannya diwarnai kontroversi, tapi Persebaya sukses melahirkan banyak pemain berbakad yang disumbangkan ke timnas. Sebut saja Abdul Kadir, Rusdy Bahalwan, Rudy William Keltjes, Didiek Nurhadi, Soebodro, Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin, Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo Sugiantoro, Anang Ma'ruf, Hendro Kartiko, Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid Effendi.

Sayangnya, suasana kepengurusan yang tidak kondusif membuat mantan jawara era Perserikatan ini tidak mampu mengantongi tiket ke Superliga 2008/09, kompetisi kasta tertinggi di pentas sepakbola nasional musim ini, setelah hanya mampu menempati posisi ke-14 di klasemen akhir. Persebaya pun harus rela tampil di divisi utama. Sempat ikut dalam verifikasi tim pengganti, tapi karena fasilitas yang dimiliki dinilai kurang sehingga kalah bersaing dengan PKT Bontang dan PSIS Semarang.

Kiprah Di Liga Dan Copa Indonesia 2008/09

Sebagai tim dengan latar belakang sejarah yang cukup panjang, Persebaya tentulah masih menjadi magnet tersendiri di pentas sepakbola nasional. Itu dibuktikan dengan memimpin klasemen sementara putaran pertama divisi utama wilayah Timur, setelah membukukan 34 poin dari 13 pertandingan. Hasil dari 11 kali menang sekali seri dan sekali kalah.

Hanya saja, perjalanan Persebaya dalam menapaki kompetisi kali ini kembali menuai jalan terjal, menyusul krisis finansial yang dialami akibat tersendatnya dana APBD Kota Surabaya yang selama ini menjadi penopang kehidupan tim.

Akibatnya, manajemen Persebaya memutuskan melakukan rasionalisasi gaji yang berbuntut pada hengkangnya sejumlah pilar termasuk pelatih Freddy Mulli, karena tidak menerima keputusan rasionalisasi tersebut.

Meski sudah ditinggal sejumlah pilar dan pelatihnya, manajemen Persebaya tetap optimistis menatap kompetisi, baik itu di Liga maupun Copa Indonesia. hal itu diwujudkan dengan mendatangkan mantan pelatih Persik Kediri Arcan Iurie Anatolievicie sebagai pengganti Freddy Mulli.

Di tangan pelatih asal Moldova ini, manajemen berharap prestasi Persebaya bisa dipertahankan. Terlebih karena Persebaya harus melakoni babak 24 besar Copa Indonesia. Di mana lawan yang akan dihadapi adalah Persiwa Wamena, tim papan atas Superliga 2008/09.

Peluang Juara

Sukses menempati juara paruh musim wilayah Timur memang bukan jaminan bagi Persebaya bisa melenggang dengan mudah untuk meraih juara divisi utama Liga Indonesia musim ini. Namun demikian, hal tersebut dipastikan menjadi modal awal bagi para pemain Persebaya untuk bisa mengejar prestasi tertinggi, demi mewujudkan ambisi tampil di Superliga musim mendatang.

Hal yang berbeda tentunya di ajang Copa. Maklum saja, karena selain harus berhadapan dengan tim-tim papan atas Superliga, Persebaya juga harus berusaha menyelesaikan persoalan internal yang saat ini dihadapi. Meski demikian, kans tim ini untuk bisa mencatat sejarah sebagai tim kasta kedua yang menjadi juara di ajang turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari divisi berbeda ini, cukup terbuka.

Prestasi

Perserikatan:

Juara: 1950, 1951, 1952, 1978
Runner-up: 1938, 1942, 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1981, 1987, dan 1990

Liga Indonesia:

1994/95: Posisi ke-9, Wilayah Timur
1995/96: Posisi ke-7, Wilayah Timur
1996/97: Juara
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Runner-up
1999/00: Posisi ke-6, Wilayah Timur
2001: Posisi ke-6 Wilayah Timur
2002: Degradasi ke divisi satu
2003: Juara divisi satu, promosi ke divisi utama
2004: Juara
2005: Mundur di babak delapan besar (degradasi ke divisi satu)
2006: Juara divisi satu, promosi ke divisi utama
2007: Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos ke Superliga)

Liga Champions Asia

1998: Babak pertama (Masih bernama Piala Champions Asia)
2005: Babak pertama



Iseng-iseng browsing, ternyata menemukan salah satu keajaiban dunia, yang disembunyikan oleh bangsa israel..Keajaiban itu bisa disebut The Rock (Dome of The Rock). Batu itu adalah Batu Pijakan Nabi Muhammad SAW yang merupakan Bukti kebesaran Allah SWT. Batu tersebut terletak Di tengah-tengah Masjid Qubbah Al-Shakhrah (Dome of the Rock), dan berukuran kurang lebih 13,8 x 17 meter, batu tersebut seolah-olah tergantung di udara. Subhannallah…!!

Batu itu adalah batu bekas tempat duduk Nabi Muhammad SAW di masa beliau melaksanakan Isra Mi’raj sampai kini masih tetap melayang di udara. Konon pada saat Nabi Muhammad akan ber-mi’raj, batu tersebut ingin ikut, tetapi segera beliau menghentakan kakinya pada batu itu, maksudnya agar batu tersebut tak usah ikut. Batu gantung ajaib itu berada dalam masjid Umar (Dome of The Rock) di Lingkungan Masjidil Aqsha di Jerusalem.

Sejak melihat foto di atas saya tidak bisa mempercayai kebenaran cerita dan foto tersebut. Saya yakin ada unsur manipulasi gambar di sana. Sementara mengenai cerita yang menyertainya, saya pribadi meragukan karena kalaupun benar, pasti sudah ada dalam buku atau kitab-kitab hadits karangan ulama terpercaya.

Setelah sekian lama, akhirnya saya menemukan beberapa gambar yang senada seperti di bawah. Gambar tersebut berasal dari forum diskusi berbahasa arab. Dari sedikit yang bisa saya cerna dari pembicaraan dalam forum tersebut, disimpulkan bahwa foto tersebut tidaklah asli. Orang yang menyatakan hal tersebut memberikan bukti dengan mengambil foto batu tersebut yang ternyata berada di wilayah Al Ahsa, di bagian timur Arab Saudi. Seperti terlihat di bawah, ternyata batu yang asli mempunyai 2 atau 3 penyangga di bawahnya. Sang pemotret memperkirakan bahwa proses erosilah yang memberikan bentukan batu yang memang unik tersebut.

TIPS-TIPS MEMBUAT PUISI

Jika seseorang yang suka dengan puisi, maka lama kelamaan anda akan kepingin membuat puisi. Selanjutnya untuk para pemula, membuat puisi adalah suatu hal yang sangat sulit. Untuk itu saya coba untuk memberikan tips untuk anda. Ikutilah langkah-langkahnya:

* Puisi yang anda buat pertama kali mungkin kurang “asik” menurut anda. Biarkan saja dan simpanlah puisi yang pertama kali anda buat.
* Puisi sangatlah tergantung seberapa banyak kata yang anda ingat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak anda membaca.
* Dalam menulis puisi jangan takut kalo-kalo puisi anda jelek. karena itu adalah merupakan suatu proses.
* Ada 3 kunci untuk membuat puisi yang bagus, yaitu

1. Latihan
2. Latihan ;-)
3. Latihan

Jadi intinya, sering-seringlah membuat puisi. ^_^

Selamat mencoba.

VacHruddY 'aAbid

Congratulation...

Selamat Datang Persebaya! Selamat datang di kancah sepakbola tertinggi Indonesia, Super Liga. Rasa bersalah akibat gagal melenggang otomatis dari babak delapan besar, akhirnya bisa terbayar lunas.

Perjuangan super dramatis dan pantang menyerah Endra Prasetya dkk patut diacungi dua jempol saat menyingkirkan PSMS Medan melalui adu penalti dengan skor 7-6 dalam partai playoff di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (30/6/2009) malam.

Meski sedikit terlambat, tapi hasil ini menjadi hadiah ulang tahun tim Bajul Ijo yang tak akan terlupakan di usianya ke-82. Sungguh perjuangan dramatis! Sebab, sedih dan senang bercampur aduk dalam euforia kemenangan yang diidam-idamkan rakyat Surabaya.

Tak rugi, ribuan pendukung Persebaya alias Bonek yang turut menemani ke Bandung, dibuat bangga, meski satu diantara mereka kehilangan nyawa dalam perjalanan ke Kota Kembang lantaran terjatuh dari kereta api. Kini, skuad 'Pahlawan Hijau' benar-benar menjadi pahlawan bagi Kota Pahlawan.

Perjalanan Persebaya memang tak semulus prediksi pengamat untuk meraih satu tiket ke Super Liga musim 2009. Buktinya, skuad 'Green Heroes' harus berdarah-darah lebih dulu secara internal maupun eksternal untuk merebut tiket terakhir Super Liga.

Mulai goyangan rasionalisasi pemain dan pelatih sejak akhir putaran pertama kompetisi Divisi Utama hingga badai kekalahan menyakitkan 1-5 dari PSPS Pekanbaru dalam babak delapan besar, namun keyakinan Persebaya untuk mencicipi aroma Super Liga dirasa cukup pantas.

Semuanya itu tak terlepas dari dukungan pemain ke-12. Mulai kerja keras pengurus untuk mengumpulkan kembali puing-puing yang telah runtuh di akhir kompetisi hingga niat bonek memberikan sumbangan bonus kepada pemain, semuanya membuahkan hasil. Bravo!

Namun, meski tahta Persebaya kini sudah beralih status, bukan berarti usai sudah perjuangan Bajul Ijo. Sebab sebaliknya, dengan apa yang diraih saat ini, perjalanan Persebaya akan semakin berat. Keberhasilan yang diraih dengan susah payah ini, tak pantas kalau nanti hanya sebatas numpang lewat di Super Liga.

Ingat, persaingan Super Liga jauh sangat berbeda dengan Divisi Utama. Aroma profesional harus lebih ditingkatkan. Jangan sampai Persebaya menjadi PSIS Semarang yang KO (Knock Out) lebih dulu sebelum kompetisi usai. Jangan sampai Persebaya gembos ditengah jalan dengan alasan kekurangan finansial dan sebagainya.

Oleh sebab itu, beberapa pembenahan harus secepatnya dikebut demi menjadikan Persebaya sebagai tim yang disegani, menjadi tim yang besar, sebesar sejarah dan namanya di belantika sepakbola nasional.

Nah, dari segi ini, sudah seharusnya bila Stadion Gelora 10 Nopember harus segera dibenahi sembari menunggu finishing Gelora Bung Tomo yang mungkin pembangunannya kelar akhir tahun 2009 nanti. Sebab, tak lucu bila sudah susah payah lolos ke Super Liga, ternyata BLI (Badan Liga Indonesia) tak merekomendasi stadion bersejarah itu menjadi kandang Bajul Ijo sehingga harus menyewa stadion lain seperti PSMS Medan musim ini di Stadion Siliwangi, Bandung.

Kemudian soal perombakan manajemen profesional. Sebagai tim yang sudah dipastikan tampil di Super Liga, apapun alasannya, semua tentu tak ingin peristiwa rasionalisasi gaji pemain terjadi lagi untuk yang kedua kalinya. Sebab mau tidak mau, manajemen harus bisa mengantisipasinya sejak awal. Sedia payung sebelum hujan akan dirasa cukup efektif dalam hal ini, entah bagaimana caranya.

Lalu tentang penataan suporter. Tentu ini akan jauh lebih rumit dari semua permasalahan yang ada. Sebab dengan mengkoordinir massa yang sudah bukan ribuan, melainkan puluhan ribu, tentu bukan sesuatu yang mudah. Semua warga Surabaya pasti berkehendak jika bonek sejati adalah suporter yang loyalis, fanatis, kritis dan dinamis.

Tetapi, semua itu akan membutuhkan proses perubahan cara berpikir, kedewasaan dalam meluapan rasa cinta dan fanatisme-nya dalam mendukung Persebaya. Jangan lagi ada aksi anarkis meski mengalami kejadian sepahit apapun. Sebab di Super Liga, aturan akan benar-benar ditegakkan. Jangan sampai bonek yang telah bebas sanksi dari peristiwa Asusemper (Amuk Suporter Surabaya Empat September) 2006, terulang kembali di musim 2009 nanti.

Sekali lagi, aroma Super Liga jelas lebih panas. Ingat, tidak hanya Arema Malang dan Persija Jakarta saja yang akan menjadi lawan Persebaya. Sebab Persela Lamongan dan Persema Malang yang juga memiliki suporter fanatik dan bermasalah dengan bonek, juga siap menghadang.

Apalagi Super Liga memakai sistem kompetisi penuh home and away. Sehingga, bila bonek tak bisa lapang dada, sabar atau ramah kepada setiap tim dan pendukung lainnya, dikhawatirkan bisa berimbas pada kondusifitas tim saat berlaga tandang. Tentunya itu akan merugikan.

Lalu mengenai perburuan pemain dan pelatih. Persebaya memiliki pemain-pemain muda yang potensial. Jadi sangat bagus bagi investasi pendanaan Persebaya sendiri dengan melakukan kontrak jangka panjang. Namun, beberapa sektor masih perlu ditambal untuk memperkokoh barikade serangan maupun bertahan.

Selain memperkuat tim, nama besar pemain juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton atau fans. Ini akan menguntungkan Persebaya dalam menarik sponsor, khususnya pemain berlabel timnas. Memang, dana akan menjadi persoalan. Tapi semua masih serba mungkin. Dengan bujuk rayu dan strategi jenius seorang Ketua Umum Saleh Mukadar, tak ada yang tidak mungkin. Kalau perlu, bila tahun 1997 adalah dream team part I dan tahun 2004 dream team part II, kini saatnya membangun dream team part III.

Yang penting, perburuan jangan sampai terlambat. Begitu juga dengan pelatih. Siapapun pelatihnya, dengan kapasitas pemain yang mumpuni, semua pasti akan bisa mulus. Terlebih kalau pelatihnya Arek Suroboyo asli, pasti akan lebih membanggakan. Jadi sekali lagi, selamat datang ke habitatmu, Super Liga. [aAd]