Bisnis Online dalam Perspektif Islam

Bisnis Online Dalam Perspektif Islam. Seperti yang kita ketahui, Islam telah memberikan pedoman dalam setiap aspek di kehidupan kita. Ngobrol Seputar Bisnis Online itu juga menjadi pandangan tersendiri dalam hukum syirkah (bisnis) Islam.

Syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan (An-Nabhani, 1990: 146).

Macam-Macam Syirkah atau bisnis dalam Islam
Menurut An-Nabhani (An-Nabhani, 1990: 148), berdasarkan kajian beliau terhadap berbagai hukum syirkah dan dalil-dalilnya, terdapat lima macam syirkah dalam Islam: yaitu:
(1) syirkah inân
(2) syirkah abdan
(3) syirkah mudhârabah
(4) syirkah wujûh
(5) syirkah mufâwadhah

Lha terus Ngobrol Seputar Bisnis Online Dalam Perspektif Islam masuk yang mana?
Ok, sebenarnya Bisnis online didunia Internet itu banyak bentuk dan macamnya, seperti Affiliate, Pay Per Clik, Pay To Review, Jualan links dan lain sebagainya. Saya pribadi memandang kesemuanya itu adalah sah2 saja dalam artian diperbolehkan. Kenapa?

Karena dalam bisnis online tersebut pastilah ada kedua pihak yang saling bekerja sama untuk saling menguntungkan. Dan disini bisa dimasukkan dalm Syirkah mudhârabah yang artinya syirkah (bisnis) antara dua pihak atau lebih dengan ketentuan, satu pihak memberikan konstribusi kerja (‘amal), sedangkan pihak lain memberikan konstribusi modal (mâl) (An-Nabhani, 1990: 152).

Ada dua bentuk lain sebagai variasi syirkah mudhârabah. Pertama, dua pihak (misalnya, A dan B) sama-sama memberikan konstribusi modal, sementara pihak ketiga (katakanlah C) memberikan konstribusi kerja saja. Kedua, pihak pertama (misalnya A) memberikan konstribusi modal dan kerja sekaligus, sedangkan pihak kedua (misalnya B) hanya memberikan konstribusi modal, tanpa konstribusi kerja. Kedua bentuk syirkah ini masih tergolong syirkah mudhârabah (An-Nabhani, 1990: 152).

It's Me..

Saya ingin bercerita sedikit mengenai diri saya. Perkenalkan nama saya Fachruddin 'Aabid. Saya dilahirkan di Sidoarjo, 24 Maret 1993. Saya merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara pasangan ayah dan ibu yang begitu menyanyangi buah-buah hati mereka. Saya memiliki seorang kakak laki-laki, seorang kakak yang berjiwa pemimpin dan memiliki tauladan yang baik bagi adik-adiknya, dan seorang adik laki-laki telah membuat bangga saya meskipun mereka masih kecil.

Saya berasal dari keluarga biasa dan sederhana namun orang tua saya menjadi sangat luarbiasa jika sudah menyangkut pendidikan anak-anaknya. Ayah selalu menasehati dan mengingatkan saya dan anak-anaknya yang lain untuk selalu belajar. Dulu ketika masih kecil pernah saya tidak diperbolehkan bermain jika belum belajar atau harus cepat-cepat pulang bila waktunya belajar tiba. Ayah termasuk keras jika menyangkut ini, kata ayah seorang anak harus diarahkan sedari dini, harus dibiasakan untuk belajar dari kecil karena jika sudah besar nanti akan lebih sulit. Itu ketika kecil, sekarang setelah dewasa pastinya harus sudah dapat mengatur waktu sendiri.

Seperti kebanyakan anak-anak lain pada umumnya, saya memiliki cita-cita di waktu kecil, suatu hari pernah saya ingin menjadi polisi, menjadi pegawai bank atau akuntan dan masih banyak lagi. Namun dari kebanyakan cita-cita yang disukai anak-anak, saya tidak pernah ingin menjadi dokter walaupun sebenarnya saya suka hal-hal yang berbau medis. Seiring dengan berjalannya waktu, menjelang lulus dari sekolah saya sedikit bingung dengan masa depan saya. Akan jadi apa saya kelak. Beruntung saya bisa duduk di bangku kuliah sampai sekarang ini, saat ini saya duduk di semester awal (1) IAIN Sunan Ampel Surabaya. Ketika masuk kuliah seperti saat ini, saya bercita-cita untuk menjadi seorang enterpreneur muda dan pengusaha yang sukses serta selamat fiddunya wal akhirot. Diluar dari cita-cita tersebut, saya memiliki impian, saya ingin sekali menghasilkan sebuah karya yang bisa diabadikan dan menjadi kenangan hidup saya. Semoga impian saya dapat terwujud.

Hidup adalah perjuangan begitu pepatah mengatakan, dan sekarang saya sedang berjuang demi hidup saya demi masa depan saya dan saya ingin bisa membahagiakan dan membanggakan bukan hanya kedua orang tua saya, namun kakak dan adik-adik saya kelak. Karena mereka adalah orang-orang hebat dalam hidup saya dan orang-orang terdekat dalam hati saya.